Selasa, 13 April 2010

WISATA PROVINSI JAMBI

Jambi adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatera. Jambi adalah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang ibukotanya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu dan Gorontalo. Jambi merupakan tempat berasalnya BangsaMelayu yaitu dari Kerajaan Malayu di Batang Hari Jambi. Bahasa Melayu Jambi sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu, yaitu berdialek "o".
Logo provinsi Jambi " Sepucuk Jambi Sembilan Lurah"


Lambang Daerah Tingkat I Provinsi Jambi adalah Berbentuk Bidang Dasar Segi Lima yang menggambarkan lambang Jiwa dan semangat Pancasila.
Pada Lambang tersebut terdapat gambar sebagai berikut :
A. Masjid, melambangkan Ketuhanan dan Keagamaan;
B. Keris, melambangkan kepahlawanan dan Kejuangan;
C. Gong, melambangkan jiwa musyawarah dan Demokrasi, dan
D. Pada bagian bawah logo terdapat Seloka “ Sepucuk Jambi Sembilan Lurah “ yang mengandung arti penggambaran luasnya wilayah Kesultanan Melayu Jambi yang mencakup Sembilan Lurah di kala pemerintahan Orang Kayo Hitam. Adapun ke Sembilan Lurah tersebut adalah :
1. Petaji,
2. Maro Sebo,
3. Jabus,
4. Aer Itam,
5. Awin,
6. Pemayung,
7. Miji,
8. VII - Koto, dan
9. Pinokawan.
Ada juga yang berpendapat bahwa wilayah Kesultanan Melayu Jambi dahulu meliputi Sembilan Lurah yang dialiri oleh anak-anak sungai (batang), masing-masing mempunyai nama :
1. Batang Asai
2. Batang Merangin
3. Batang Masurai
4. Batang Tabir
5. Batang Senamat
6. Batang Jujuhan
7. Batang Bungo
8. Batang Tebo dan
9. Batang Tembesi.
Batang-batang ini merupakan Anak Sungai Batanghari yang keseluruhannya itu merupakan wilayah Kesultanan Melayu Jambi.
Awalnya kalimat ”Pucuk Jambi Sembilan Lurah” terpatri dalam naskah lama ”Undang-undang Piagam Pencacahan dan Kisah Negeri Jambi” yang ditulis Ngebi Sutho Silago Priyayi Rajo Sari Bertarikh 1356 Hijriyah atau 1939 Masehi.
Pada kitab ini dalam pasal 37 Pucuk Undang delapan, lengkapnya berbunyi
”...Yang bernama Pucuk Jambi itu ialah Uluan Jambi, pertama pulau Umak, disanalah Durian ditakuk Rajo sebelah hulu Sialang bertantak besi antara dengan Tanah Minangkabau, maka itulah yang bernama Pucuk Jambi. Adapun yang dinamakan sembilan Lurah itu anak Batanghari Jambi sungainyo yang besar 9 sungai, Pertama Tembesi, kedua Merangin, Ketiga Batang Asai, Keempat Sungai Tabir, Kelima Tebo, Keenam Bungo, Ketujuh Pelepat, Kedelapan Masumai, kesembilan Jujuhan Mako itulah yang dinamokan yang Sembilan Lurah,…”
Batas wilayah Kerajaan dimasa lalu memang belum seperti sekarang dengan koordinat dan ordinat. Patok agrarianya berupa tanda-tanda alam atau simbol-simbol lain. Pada masa kesultanan Jambi luas wilayah kekuasaan kerajaan disebut dari Tanjung Jabung sampai durian ditakuk Rajo, dari sialang belantak besi ke Bukit Tambun Tulang. Tanjung Jabung adalah daerah pantai termasuk perairan dan gugusan Pulau Berhala. Durian ditakuk Rajo berada di Tanjung Simalidu, Sialang belantak besi berdiri tegak di Sitinjau Laut dan Bukit Tambun Tulang berada di Singkut.

Rumah Adat Jambi
Ini merupakan rumah adat jambi (Rumah Panggung). sebagaimana layaknya orang melayu pada umumnya, rumah-rumah masyarakat jambi mayoritas rumah panggung, mungkin karena jambi itu berada di tepi sungai batang hari sehingga warganya membuat rumah panggung sebagai tempat tinggal, selain itu biar aman pada saat sungai batang hari pasang.

Pinggir Sungai Batang Hari sore hari
Mau menikmati jambi di sore hari? kalian bisa duduk bersantai di tepian sungai batang hari sambil makan pempek khas jambi, atau sekedar melihat-lihat ketek (sebutan untuk kendaraan air di jambi)...pasti asyik deh karena angin sungai batang hari yang sejuk dan bersih akan menepis energi-energi negatif dari dalam diri kita (LEBAY) hehehe
Candi Muaro Jambi



Air terjun di kerinci Jambi salah satu daya tarik kabupaten Kerinci Jambi

Kegiatan keagamaan di Candi Muaro Jambi



Sangat Eksotis
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar